img

ABDIMAS UNIVERSITAS WIDYA KARYA MALANG DI YOSUKE

Penulis: Dedy | Terbit: 09 November 2023 | Dibaca: 173 kali

YosukeNewsPengabdian Masyarakat (bahasa Inggris: community service) adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Secara umum, program ini dirancang oleh berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa, khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat menjadi salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan Tinggi tidak hanya melaksanakan pendidikan bagi mahasiswanya, tetapi juga melaksanakan riset dan mengembangkan inovasi, serta pelestarian dan pengembangan ilmu yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat. Bentuk-bentuk kegiatan pengabdian masyarakat cukup beragam, seperti bakti sosial dan mengajar. Disamping itu, pengabdian kepada masyarakat juga dapat dilaksanakan dengan mengadakan pelatihan bagi masyarakat untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di lokasi pengabdian.

Perguruan Tinggi wajib untuk menyelenggarakan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, selain melaksanakan pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20. Dalam pasal tersebut ditegaskan bahwa pengabdian masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika dalam mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan utama dari pengabdian masyarakat adalah mengembangkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Untuk lebih spesifik lagi, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat seperti menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia dengan melakukan komersialisasi hasil penelitian; Memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung; Melakukan kegiatan yang mampu mengentaskan masyarakat tersisih (preferential option for the poor) pada semua strata, yaitu masyarakat yang tersisih secara ekonomi, politik, sosial, dan budaya; Melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni kepada masyarakat untuk pengembangan martabat manusia dan kelestarian sumber daya alam.

SMAS K Yos Sudarso Kepanjen adalah salah satu sekolah yang digunakan untuk pengabdian masyarakat oleh FEB Universitas Widya Karya Malang. Abdimas berlangsung dalam 4 kali pertemuan. Dalam abdimas peserta didik yang terlibat adalah peserta didik kelas X dan kelas XI, pertemuan minggu pertama presentasi materi pemahaman isu ekologi dan games ekologi. Pertemuan ke dua, praktek pemilihan dan mengkompos bersama (Teknik pengolahan sampah) serta pembuatan MOL. Mikro Organisme Lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair yang bermanfaat sebagai Pupuk Organik Cair (POC), sebagai dekomposer atau biang kompos untuk membuat kompos, dan sebagai pestisida nabati untuk mengusir hama penyakit tanaman. Minggu ke 3, setiap anggota kelompok membuka penutup agar gas yang didalam wadah keluar. Pertemuan minggu ke 4, evaluasi hasil MOL dan cara menggunakan serta games. Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ini sangat antusias, hal ini tampak saat proses pemilihan dan pengolahan sampah, mereka tidak canggung dan tidak merasa jijik saat harus bersentuhan dengan sampah. Saat panen hasil pengolahannya pun mereka terlihat tidak canggung. Mereka merasa senang karena mereka bisa mendapat ketrampilan dan ilmu yang baru tentang MOL. Go Yosuke go go Yosuke!