img

SUARAKU SEMANGATKU

Penulis: Matoha, | Terbit: 26 Januari 2024 | Dibaca: 573 kali

YosukeNews - Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik saja, tetapi juga berusaha mengembangkan karakter murid layaknya profil pelajar Pancasila. Gelar karya P5 dengan tema Suara Demokrasi yang telah dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Januari 2024  adalah salah satu contoh praktik baik yang dilaksanakan di SMAS K Yos Sudarso Kepanjen. Dengan harapan akan berdampak pada tumbuh kembang kepemimpinan peserta didik.

Adapun tujuan pelaksanaan proyek Suara Demokrasi adalah agar para murid mampu mengimplementasikan sistem demokrasi pada satuan pendidikan, membentuk kaderisasi kepemimpinan yang demokratis guna menampung aspirasi murid, serta  melatih murid untuk berorganisasi serta menyalurkan minat bakat murid berorganisasi. Dan lebih luas murid akan mengenal tentang pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

Kegiatan aksi nyata proyek yang dilakukan dengan model dialog tentang demokrasi di SMAS K YOS SUDARSO KEPANJEN kali ini adalah untuk peserta didik kelas X (fase-E) yang meliputi materi  : 
1. Peran Media Sosial dalam Demokrasi di Indonesia
2. Peran Generasi Muda dalam Demokrasi, dan
3. Golput dalam Pemilu.

Dalam kegiatan tersebut dibentuk kelompok-kelompok untuk membawakan materi masing-masing yang selanjutnya dilanjutkan dengan dialog antar kelompok dan audien yang terdiri dari peserta didik kelas XI serta kelas XII didampingi oleh seluruh guru.

Sebelum kegiatan dialog dilaksanakan dimulai dengan berdoa, dan selanjutkan diawali dengan sambutan dari Bapak Dedy Indrakumara, S.Pd. M.Pd. selaku kepala sekolah yang sekaligus membuka dimulainya dialog tentang Demokrasi.

Keseruan terjadi setelah para panelis menyampaikan materi untuk ditanggapi oleh audien. Sempat bersitegang antar peserta karena mempertahankan argumen masing-masing yang akhirnya juga bermuara pada kesimpulan jawaban yang bisa diterima oleh peserta dialog.

Di Akhir sesi sebelum ditutup dengan doa, Panitia dialog memberikan kesempatan kepada perwakilan kakak kelas XI dan kelas XII serta Wakil dari bapak dan ibu guru untuk menyampaikan refleksi selama kegiatan dialog.
Masing-masing perwakilan dengan antusias menyampaikan refleksi dan saran kepada panitia dan pelaku dialog. Bahkan ada perwakilan dari kelas XI MIPA (Cheryl nama panggilannya) menyampaikannya secara runtut dan tertulis mulai dari model dialog, materi, cara penyampaian, model tanya jawab secara rinci dan sangat detail. Ini membuktikan bahwa kesungguhan dalam mengikuti proses dialog sungguh luar biasa. 

Harapan selanjutnya setelah selesai melaksanakan dialog tentang suara demokrasi, para peserta didik khususnya kelas X diharapkan dapat memetik hasil pengalaman berdiskusi dan terus belajar sepanjang hayatnya dalam berdemokrasi secara bijak dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.