img

Asesmen Nasional diterapkan September 2021 untuk Menggantikan UN

Penulis: Lusiana | Terbit: 07 September 2021 | Dibaca: 1133 kali

YosukeNews - Hallo sobat Yosuke, bagaimana kabar kalian saat ini? Semoga dalam keadaan sehat semua. Masa pandemi, membuat peserta didik saat ini masih mengikuti pembelajaran daring. Dalam masa pembelajaran daring, bagaimana dengan Ujian Nasional? Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim resmi mengganti Ujian Nasional (UN) 2021 menjadi Asesmen Nasional (AN).  Hal ini disebut sebagai penanda perubahan terkait evaluasi pendidikan di Indonesia.

Asesmen Nasional 2021 merupakan pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Asesmen Nasional dirancang tidak hanya sebagai pengganti ujian nasional dan ujian sekolah berstandar nasional, namun sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan. AKM juga merupakan langkah dari memerdekakan peserta didik dengan bebasnya peserta didik dari diskriminasi sistemik yang berdampak pada pembelajaran atau pemerolehan materi.

Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yakni:

  1. Asesmen Kompetensi Minimum 

Mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. 

  1. Survei Karakter 

Mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non kognitif. 

  1. Survei Lingkungan Belajar 

Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran. 

Perbedaan Asesmen Nasional dengan UN diantaranya yakni Asesmen Nasional diikuti sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI (kelas 5 SD sederajat, 8 SMP sederajat, dan 11 SMA sederajat). Peserta Asesmen Nasional dipilih secara acak oleh Kemendikbudristek. Maksimal peserta adalah 45 peserta didik per satuan pendidikan.

Asesmen Nasional juga diikuti oleh seluruh guru dan kepala sekolah. Tetapi, guru dan kepala sekolah tidak mengerjakan Asesmen Kompetensi Umum (AKM), salah satu instrumen Asesmen Nasional. Guru dan Kepala Sekolah mengerjakan instrumen Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

Soal Asesmen Nasional terdiri dari pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (memilih lebih dari satu jawaban benar), menjodohkan pertanyaan dengan jawaban, isian singkat, dan uraian. Peserta didik kelas XI akan mengerjakan 36 soal. Metode penilaiannya menggunakan Computerized MultiStage Adaptive Testing (MSAT).

AKM dilaksanakan secara adaptif, sehingga setiap peserta didik akan menempuh soal yang sesuai dengan kemampuan peserta didik itu sendiri. Tidak ada perbedaan soal Asesmen Nasional pada peminatan IPA, IPS, Bahasa, dan Agama. Asesmen Nasional diselenggarakan selama 2 hari dengan pengerjaan secara semi daring. Pada bulan September ini Pendidik dan Tenaga kependidikan di SMAS K Yos Sudarso Kepanjen sudah mulai menyiapkan segala sesuatunya untuk persiapan peserta didik kelas XI mengikuti AKM. Mulai dari kegiatan simulasi, gladi bersih, sampai nanti pelaksanaan AKM. Kegiatan simulasi dan gladi bersih dapat berjalan dengan lancar tidak terlepas dari kerja keras Bapak Matoha dan Bapak Yohanes Suwanto sebagai Proktor dan Teknisi ANBK. Semangat terus untuk para guru, karyawan, dan peserta didik di SMAS K Yos Sudarso Kepanjen, semoga pelaksanaan AKM dapat berjalan dengan lancar, dan mendapatkan hasil yang memuaskan demi perkembangan sekolah. Salam sehat.