img

Pengalaman yang Menjadi Pelajaran (Asrama Santa Maria)

Penulis: OSIS | Terbit: 09 September 2020 | Dibaca: 2717 kali

 Yosuke News - Menjadi seorang anak yang jauh dari orang tua memanglah kurang menyenangkan, karena segala hal harus kita lakukan sendiri. Tapi lain halnya dengan menjalani masa-masa SMA dengan penuh keseruan dan penuh suka duka bersama teman-teman seperti yang dirasakan oleh anak-anak di Asrama Santa Maria Kepanjen. Asrama dibawah naungan para suster SPM dan dibimbing oleh Sr. Yose SPM ini ditinggali oleh  31 anak  yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Asrama Santa Maria juga bekerja sama dengan SMAK YOSUKE serta sekolah-sekolah lain untuk mengontrol pendidikan anak-anak di luar sekolah. YOSUKE telah memberikan kepercayaan kepada Asrama Santa Maria agar siswi dapat dibina menjadi perempuan yang tertib dan disiplin.

 

Bagaimana kita harus bisa menempatkan diri di tengah berbagai macam (perbedaan) sifat dan kebiasaan dari teman kita menjadi salah satu hal yang utama. Pertama-tama saya fikir (pikir) di asrama ini tidak beda jauh seperti di rumah, setelah merasakan beberapa hari di sini, yang suasananya (berbeda dengan) di rumah yang bebas tanpa jadwal, tapi saya lebih suka di asrama. Ada hal yang dapat saya ambil dari tinggal di Asrama selama 5 bulan ini adalah saya lebih disiplin waktu dan dapat hidup dengan mandiri", ungkap Agnes Febriyanti, kelas X. dari  Donomulyo

Banyak hal (pelajaran) yang dapat diambil dalam kehidupan di asrama. Seperti menerapkan bagaimana kita harus hidup dengan penuh tanggung jawab, disiplin dan mandiri. Kita dibentuk agar kita dapat bertanggung jawab dalam segala hal, disiplin dalam melakukan tugas dan hidup mandiri jauh dari orang tua. Selain itu kita harus dapat membagi waktu untuk belajar dan melakukan kegiatan lainnya, asrama adalah sekolah sekaligus rumah kedua. Kami belajar agar menjadi seorang pelajar dan anak bangsa yang kelak dapat menjadi kebanggaan orang tua dan orang disekitar kita. Menjadi pribadi yang maju dalam segala hal dan cerdas adalah tujuan kami memilih untuk tinggal di Asrama serta bersekolah di SMAK YOSUKE. 

Untuk mendapatkan hal baik tersebut sebagian anak Asrama Santa Maria harus jauh-jauh merantau dari daerahnya menuju ke Jawa Timur tepatnya di Kepanjen. Contohnya dari Kupang, Sabah, Kalipare, Donomulyo, Tumpang dan Banyuwangi. “Hidup di asrama adalah hal yang menyenangkan walaupun tidak terbiasa itu hanyalah sebuah awalan , lama-kelamaan kalian akan mengerti arti hidup bersama , belajar mandiri, belajar mengatur hidup adalah hal yang baik bagi masa depan kita tanpa di sadar dan tidak disadari Asrama terdapat banyak pelajaran." Justina Juliana, kelas XI. Sabah 

Selain anak dari Sabah dan Donomulyo, anak dari Kupang pun juga merasa bersyukur dapat hidup di Asrama. "Selama kurang lebih 2 setengah tahun saya tinggal di Asrama,saya senang sekali dan bangga karena di asrama ini saya mendapat teman yang banyak, bahkan dari berbagai daerah. Bahkan selama saya tinggal di Asrama Santa Maria ini, saya sudah sedikit bisa berbicara menggunakan bahasa jawa walaupun sedikit itupun karena saya diajarkan oleh teman teman yang berasal dari Jawa. Walaupun saya anak rantau,tapi dengan saya menjadi  asrama saya bangga karena di asramalah saya diajarkan oleh para suster bagaimana hidup mandiri,memasak, berdoa,dan masih banyak lagi kegiatan asrama yang selalu membuat dan melatih saya untuk menjadi hidup dan pribadi yang mandiri." Ujar Angela Anacharla, kelas XII. Kupang

Banyak sekali pengalaman yang dapat diambil selama tinggal di asrama Santa Maria, banyak pula pengajaran yang dapat diajar kepada orang sekitar kita. Di asrama Santa Maria kita diajarkan untuk menjadi seorang perempuan yang dapat mengatur waktu dalam segala hal seperti mars asrama Santa Maria yaitu Cerdas, Jujur, Tertib dan Rendah Hati. Pengalaman saya sendiri adalah sebelum masuk Asrama saya tidak bisa memasak nasi, saya hanya dapat memasak nasi secara manual menggunakan magic com, yang kedua saya lebih dapat menghargai dan mensyukuri apapun yang saya punya. Selalu mengingat pesan dari Sr. Yose "Jangan suka membuang makanan, banyak orang yang belum bisa makan diluar sana. Jangan suka menunda waktu, lebih baik menunggu daripada terlambat."

Rindu rasanya kalau sebelumnya dapat beramai-ramai melakukan kegiatan dan sekarang karena adanya Covid-19 segala kegiatan harus dibatasi dan harus belajar di rumah masing-masing. Tapi hal tersebut tidaklah membuat semangat kekeluargaan yang telah tercipta menjadi luntur dan walaupun kita sudah tidak satu asrama karena sudah lulus atau alasan lainnya kita tidak akan pecah antara satu sama lain karena keluarga tetaplah keluarga.

“Use your best opportunity to get a valuable one.” -Natalia Jenny Albertta Prasti